Online Payment Adalah: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, & Contohnya
Di era digital, transaksi keuangan semakin beralih dari cara konvensional ke sistem serba online. Konsumen kini terbiasa membayar belanjaan hanya dengan sekali klik, menggunakan e-wallet, kartu debit/kredit, hingga QRIS.
Bagi pelaku bisnis, kemampuan menerima pembayaran digital bukan lagi pilihan. Ini sudah menjadi kebutuhan agar tetap relevan dan kompetitif di pasar yang terus berkembang.
Lalu, sebenarnya online payment adalah apa? Bagaimana cara kerjanya, jenis-jenis yang tersedia, dan mengapa perannya sangat penting bagi bisnis maupun konsumen? Artikel ini akan membahas semuanya secara lengkap.
Baca Juga: Pembayaran Digital: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, dan Manfaatnya untuk Bisnis
Apa Itu Online Payment?
Secara sederhana, online payment adalah sistem pembayaran digital yang memungkinkan konsumen dan bisnis melakukan transaksi tanpa uang tunai (cash).
Proses ini dilakukan sepenuhnya melalui internet dengan perangkat seperti komputer atau smartphone.
Berbeda dengan metode pembayaran tradisional yang sering membutuhkan transfer manual atau konfirmasi, online payment berjalan otomatis dan instan. Hal ini membuat transaksi jauh lebih praktis, aman, dan efisien.
Di Indonesia, online payment semakin populer seiring pertumbuhan e-commerce, layanan pesan-antar, hingga aplikasi berbasis langganan.
Tidak hanya untuk belanja online, sistem ini juga mendukung pembayaran tagihan, top-up saldo, hingga transaksi lintas negara.
Baca Juga: 7 Payment Gateway Terbaik di Indonesia 2025
Bagaimana Cara Kerja Online Payment?
Secara umum, online payment bekerja sebagai penghubung antara pembeli, penjual, dan penyedia layanan pembayaran. Prosesnya terjadi dalam beberapa tahap utama:
- Pembeli melakukan pembayaranPembeli memilih metode pembayaran digital, misalnya kartu debit/kredit, e-wallet, atau QRIS. Data pembayaran kemudian dimasukkan melalui halaman checkout.
- Data transaksi dikirim secara amanInformasi pembayaran terenkripsi dan diteruskan ke payment gateway atau sistem serupa. Tujuannya untuk memastikan data pembeli tetap aman.
- Proses otorisasi oleh bank atau penyedia layananPayment processor atau bank penerbit memverifikasi apakah saldo cukup dan transaksi valid. Jika disetujui, transaksi dilanjutkan.
- Dana dipindahkan ke rekening penjualSetelah otorisasi, dana diteruskan ke rekening penjual. Proses ini dapat terjadi secara instan atau dalam waktu tertentu, tergantung metode pembayaran.
- Konfirmasi transaksi ke pembeliPembeli mendapat notifikasi bahwa pembayaran berhasil. Pada saat yang sama, penjual juga menerima update saldo secara otomatis.
Dengan sistem ini, online payment adalah cara yang jauh lebih efisien dibandingkan pembayaran manual. Transaksi menjadi cepat, aman, dan dapat dipantau secara real-time.
Baca Juga: Apa Itu Rekber? Cara Kerja, Manfaat & Contohnya
Pihak yang Terlibat dalam Online Payment
Dalam setiap transaksi online payment, ada beberapa pihak penting yang berperan agar proses berjalan lancar. Tidak hanya pembeli dan penjual, ada juga lembaga lain yang memastikan transaksi aman, sah, dan sesuai aturan. Berikut penjelasannya:
- Pembeli (Buyer)Merupakan pihak yang melakukan transaksi. Pembeli memilih metode pembayaran yang tersedia—mulai dari kartu debit/kredit, e-wallet, hingga QRIS, lalu menyelesaikan pembayaran sesuai instruksi.
- Penjual (Merchant)Pihak yang menyediakan opsi pembayaran online di platformnya dan menjadi penerima dana. Penjual perlu bekerja sama dengan penyedia layanan pembayaran agar transaksi dapat diproses secara digital.
- Penyedia Layanan KeuanganPihak ketiga yang memfasilitasi jalannya transaksi antara pembeli dan penjual. Penyedia layanan keuangan dapat berupa bank (issuer), lembaga keuangan non-bank, maupun platform digital seperti e-wallet.
- RegulatorLembaga yang mengatur dan mengawasi sistem pembayaran digital agar tetap berjalan aman dan sesuai hukum. Di Indonesia, peran regulator dipegang oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Payment API Adalah: Pengertian, Cara Kerja, Manfaat, & Tips
Manfaat Online Payment
Pembayaran digital semakin populer karena memberikan banyak keuntungan, baik bagi penjual maupun pembeli. Berikut beberapa manfaat utama dari online payment adalah:
Transaksi Lebih Cepat dan Praktis
Dengan online payment, transaksi dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Setiap pembayaran tercatat otomatis, sehingga tidak perlu lagi repot menghitung uang tunai atau menyediakan uang kembalian.Bagi penjual, pembayaran yang langsung terkonfirmasi membuat proses pengiriman barang lebih cepat. Bagi pembeli, barang atau layanan dapat langsung diterima tanpa perlu menunggu lama.
Hemat dengan Banyak Promo
Transaksi digital sering disertai promo menarik dari penjual maupun provider. Mulai dari potongan harga, cashback, hingga reward poin.
Ini membuat pembeli lebih hemat, sekaligus membantu penjual menarik lebih banyak pembeli.
Keamanan Lebih Terjamin
Sistem online payment memiliki pencatatan otomatis untuk setiap transaksi. Hal ini mempermudah rekonsiliasi sekaligus meminimalisasi risiko kecurangan, bukti transfer palsu, atau kehilangan uang tunai.
Pembeli pun merasa lebih aman karena banyak layanan sudah terintegrasi dengan sistem invoice digital dan memiliki kebijakan pengembalian dana jika terjadi kesalahan transaksi.
Jenis-Jenis Metode Online Payment Yang Sering Digunakan
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, tidak heran jika semakin banyak bisnis mengadopsi sistem online payment.
Di Indonesia sendiri, tersedia banyak metode pembayaran digital yang dapat dipilih sesuai kebutuhan bisnis dan konsumen. Berikut beberapa opsi paling populer:
1. Virtual Account
Virtual account adalah nomor rekening unik yang diterbitkan bank atau penyedia layanan pembayaran untuk memfasilitasi transaksi tertentu. Setiap pembeli akan mendapat nomor VA unik, sehingga pembayaran dapat diverifikasi otomatis tanpa validasi manual.
Bagi penjual, metode ini mempercepat proses identifikasi pembayaran dan mengurangi kesalahan pencatatan. Oleh karena itu, VA menjadi salah satu metode online payment paling banyak dipakai di Indonesia.
2. Pembayaran OTC (Over the Counter)
Metode ini memungkinkan pembeli membayar pesanan secara offline melalui kasir di gerai ritel seperti Indomaret atau Alfamart.
Biasanya digunakan oleh pembeli yang melakukan checkout online tetapi memilih bayar tunai di minimarket. Cara ini populer di daerah dengan akses perbankan terbatas, sehingga membantu bisnis menjangkau segmen konsumen baru.
3. QRIS
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah standar kode QR nasional yang diberlakukan Bank Indonesia sejak 2020. Dengan satu kode, pembeli dapat membayar menggunakan berbagai aplikasi perbankan maupun e-wallet.
QRIS memudahkan penjual karena cukup menyediakan satu kode untuk menerima pembayaran dari banyak channel sekaligus.
4. Dompet Digital (E-Wallet)
Dompet digital seperti GoPay, OVO, Dana, dan ShopeePay sangat populer penggunaannya di Indonesia. Proses pendaftarannya mudah, bahkan hanya dengan nomor telepon.
Menurut OJK, sekitar 36% masyarakat Indonesia belum memiliki rekening bank. Kehadiran e-wallet membantu menjembatani gap ini dengan metode pembayaran yang lebih inklusif.
5. Kartu Kredit
Metode online payment ini memungkinkan konsumen membayar dengan dana pinjaman dari bank. Jika lunas sebelum jatuh tempo, konsumen tidak dikenakan bunga.
Selain praktis, kartu kredit sering disertai fasilitas tambahan seperti poin reward, miles, diskon, atau promo khusus. Bagi penjual, menerima kartu kredit juga berarti membuka akses ke pasar global.
6. PayLater (Buy Now, Pay Later)
PayLater memungkinkan konsumen membeli sekarang dan membayar nanti, baik sekali bayar dalam 30 hari atau dengan cicilan hingga 12 bulan.
Bagi penjual, metode ini aman karena mitra PayLater langsung membayarkan dana penuh. Risiko kredit ditanggung oleh penyedia layanan, bukan penjual.
7. Kartu Debit
Dengan kartu debit, dana otomatis ditarik dari rekening bank pembeli ke penjual. Cocok untuk transaksi rutin seperti pembayaran premi asuransi atau tagihan bulanan.
Prosesnya cepat karena tidak perlu konfirmasi tambahan, sehingga membuat pengalaman checkout lebih praktis dan efisien.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Payment Gateway Internasional Terbaik untuk Bisnis Global
8. Cross-Border Online Payment
Jenis ini digunakan untuk transaksi lintas negara, misalnya menerima pembayaran dari pelanggan luar negeri atau mengirim dana ke supplier internasional.
Contoh layanan yang mendukung cross-border online payment adalah PayPal, Stripe, Wise, hingga Pivot yang mampu menerima pembayaran dengan kartu luar negeri dan melakukan payout global ke lebih dari 30 negara.
Keunggulannya, bisnis dapat memperluas pasar tanpa batasan geografis. Namun, biaya transaksi dan konversi mata uang biasanya lebih tinggi dibandingkan metode domestik.
Tips Memilih Provider untuk Online Payment
Bagi banyak pebisnis, menyediakan berbagai metode pembayaran seringkali jadi tantangan. Terhubung langsung ke setiap bank, e-wallet, atau jaringan penyedia kartu tentu akan memakan waktu, biaya, dan tenaga teknis yang besar.
Saat ini, layanan pihak ketiga yang paling banyak digunakan untuk mengatasi hal tersebut adalah payment gateway.
Payment gateway adalah platform yang menghubungkan bisnis dengan berbagai metode pembayaran seperti kartu, transfer bank, dan e-wallet dalam satu sistem terpadu.
Melalui layanan ini, penjual dapat menyediakan banyak metode pembayaran hanya dengan satu kali integrasi. Praktis, efisien, dan lebih mudah dikelola.
Agar tidak salah pilih, berikut beberapa tips yang dapat membantu menentukan payment gateway yang tepat:
1. Layanan Pembayaran yang Ditawarkan
Pastikan metode pembayaran yang tersedia mendukung kebutuhan bisnis Anda. Semakin lengkap pilihannya, mulai dari transfer bank, kartu kredit/debit, e-wallet, hingga QRIS semakin baik untuk menjangkau pelanggan.
2. Kemudahan Integrasi
Sebagai pebisnis, Anda tentu ingin proses integrasi cepat dan tidak rumit. Pilih payment gateway yang menawarkan integrasi API yang mudah dan terstandar ke semua perangkat atau halaman checkout siap pakai agar dapat segera digunakan.
3. Kecepatan Proses Transaksi
Pilih payment gateway yang mampu memproses pembayaran dengan cepat dan tanpa hambatan. Proses checkout harus seamless dengan tampilan yang responsif dan mudah digunakan, agar pelanggan bisa menyelesaikan transaksi secara mulus.
Tidak kalah penting, pastikan sistem mampu memproses pembayaran dengan tingkat kesuksesan tinggi dengan menggunakan teknologi seperti smart routing dan card pre-detection untuk mendeteksi error lebih awal, sehingga transaksi berjalan cepat, akurat, dan minim gagal.
4. Transparansi Biaya
Hindari biaya tersembunyi. Pilih layanan dengan struktur biaya jelas dan kompetitif agar margin bisnis tetap terjaga.
5. Fitur Pendukung Bisnis
Dashboard real-time, laporan rekonsiliasi otomatis, hingga dukungan teknis responsif adalah fitur tambahan yang penting untuk menunjang operasional bisnis.
Salah satu payment gateway yang dapat menjadi solusi untuk itu semua adalah Pivot. Dengan Payment Gateway Pivot, Anda dapat menerima pembayaran dengan lebih dari 25 metode pembayaran lokal dan internasional.
Mulai dari transfer bank, kartu kredit/debit lokal maupun internasional, e-wallet populer, QRIS, cicilan bank, hingga PayLater. Semua dapat diaktifkan tanpa perlu terhubung satu per satu secara manual dan hanya dengan satu kali integrasi.
Dari sisi keamanan, Pivot mengedepankan standar internasional tertinggi. Infrastruktur pembayaran sudah bersertifikasi PCI DSS Level 1 dan ISO 27001, serta berlisensi resmi dari Bank Indonesia sebagai Penyedia Jasa Pembayaran Level 1 dengan otorisasi untuk layanan e-money, payment gateway, dan remittance.
Selain itu, Pivot juga mendukung payout global ke 30+ negara, rekonsiliasi dan update saldo otomatis dalam satu dashboard, pencairan dana real-time (untuk metode pembayaran tertentu), serta biaya transaksi yang sangat terjangkau tanpa biaya tambahan.
Buat Anda yang tertarik menggunakan Pivot, ada kabar baik, sekarang ada program spesial akhir tahun lewat Pivot ScaleUp Program!
Bagi bisnis yang mendaftar dan bergabung dengan Pivot di antara 1 September hingga 31 Desember 2025 akan mendapatkan subsidi biaya transaksi payment dan payout sebesar Rp 1 Miliar (Rp 1.000.000.000) selama 1 tahun (penawaran terbatas, T&C berlaku).
Kesempatan ini terbuka bagi semua bisnis di Indonesia, namun berlaku seleksi sesuai kriteria yang berlaku. Langsung saja klik tombol di bawah ini untuk mendaftar!
