Paylater adalah: Pengertian, Manfaat & Resiko bagi Bisnis

Paylater adalah: Pengertian, Manfaat & Resiko bagi Bisnis
Paylater adalah: Pengertian, Manfaat & Resiko bagi Bisnis

Dalam beberapa tahun terakhir, cara konsumen berbelanja berubah drastis. Dari yang dahulu sangat mengandalkan uang tunai, kini hampir semua transaksi beralih ke metode pembayaran digital.

Di tengah tren digitalisasi ini, muncul satu metode pembayaran yang makin sering terdengar yaitu paylater.

Bagi bisnis, fenomena ini bukan sekadar tren gaya hidup. Paylater membuka peluang baru untuk meningkatkan penjualan dan menjangkau pelanggan yang sebelumnya ragu bertransaksi karena keterbatasan dana di awal. 

Namun, di balik kemudahan itu, ada sistem pembayaran yang kompleks dan membutuhkan pengelolaan yang matang agar tetap aman dan efisien.

Lalu, sebenarnya paylater itu apa? Bagaimana cara kerjanya, apa saja manfaat serta risikonya bagi bisnis?

Mari kita bahas lebih dalam termasuk bagaimana integrasi paylater dapat menjadi salah satu strategi pembayaran digital modern yang paling efektif saat ini.

Baca Juga: 15 Contoh Jenis Pembayaran Digital yang ada di Indonesia

Apa itu Paylater?

Secara sederhana, paylater adalah metode pembayaran yang memungkinkan pelanggan membeli sekarang dan membayarnya di kemudian hari.

Pembayaran yang dilakukan biasanya dalam bentuk cicilan tanpa kartu kredit. Konsepnya mirip dengan buy now, pay later yang sedang naik daun di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Berbeda dari cicilan kartu kredit yang membutuhkan proses verifikasi panjang dan limit tetap, layanan paylater umumnya lebih cepat dan mudah diakses. 

Proses pendaftarannya pun beragam. Pengguna bisa mendaftar langsung melalui platform e-commerce yang telah bekerja sama dengan penyedia paylater, aplikasi penyedia paylater khusus (seperti Kredivo), atau bahkan layanan perbankan digital (contohnya BRI Ceria). 

Setelah disetujui, mereka akan mendapatkan limit yang bisa langsung digunakan untuk bertransaksi di berbagai merchant.

Semakin sering pengguna membayar tepat waktu, semakin besar pula kepercayaan dan limit yang akan didapatkan.

Bagi konsumen, paylater memberikan fleksibilitas saat ingin membeli barang atau layanan tanpa harus mengganggu arus kas pribadi. 

Sementara bagi bisnis, kemudahan ini menjadi satu hal penting untuk meningkatkan konversi transaksi. Banyak pelanggan yang akhirnya jadi berani menyelesaikan pembelian karena tersedianya opsi bayar nanti.

Adopsi paylater yang masif ini didukung oleh ekosistem yang matang. Dari sisi konsumen, meningkatnya penetrasi digital membuat mereka semakin familiar dengan transaksi nontunai. Tumbuhnya berbagai penyedia layanan seperti Akulaku, Kredivo, dan GoPayLater pun semakin mempercepat penerimaannya di pasar.

Sementara dari sisi bisnis, kemudahan integrasi layanan ini di berbagai platform (termasuk e-commerce) menjadi pendorong utama untuk menyediakan metode pembayaran ini. 

Dalam ekosistem pembayaran modern, paylater bukan lagi sekadar metode pembayaran tambahan melainkan strategi jitu untuk menarik dan mempertahankan pelanggan di tengah gempuran persaingan yang ketat.

Cara Kerja Paylater dalam Ekosistem Pembayaran

Di balik kemudahan penggunaannya, sistem transaksi menggunakan paylater sebenarnya melibatkan lebih banyak pihak daripada sekadar pembeli dan penjual. 

Setiap transaksi buy now, pay later melewati beberapa lapisan proses, mulai dari validasi pengguna, persetujuan kredit, hingga pelunasan ke merchant. Semua ini berlangsung dalam hitungan detik berkat peran berbagai sistem pembayaran di belakang layar.

Secara umum, alurnya seperti ini. Ketika pelanggan memilih metode paylater di halaman checkout, mereka biasanya akan diarahkan ke halaman khusus penyedia layanan paylater.

Di sana, pelanggan akan memilih opsi cicilan atau tenor pembayaran (3/6/12 bulan), lalu melakukan autentikasi (seringkali menggunakan OTP).

Apabila autentikasi berhasil, barulah terjadi proses otorisasi. Di balik layar, sistem penyedia layanan akan mengecek validitas akun, ketersediaan limit, dan profil risiko pengguna secara real-time.

Jika disetujui, penyedia paylater langsung meneruskan pembayaran ke merchant atas nama pelanggan. Pelanggan tinggal melunasi tagihannya di kemudian hari, baik sekaligus maupun dengan dicicil.

Di sisi bisnis, pembayaran yang diterima merchant tetap utuh seperti transaksi biasa. Bedanya, dana tersebut tidak berasal langsung dari pelanggan, melainkan dari mitra paylater

Di sinilah peran payment processor dan payment gateway menjadi penting. Keduanya memastikan seluruh proses mulai dari otorisasi, pencatatan, hingga pencairan dana (settlement) ke rekening bisnis berjalan lancar, aman, dan tepat waktu.

Tanpa integrasi sistem yang baik, transaksi paylater dapat menimbulkan berbagai masalah seperti keterlambatan dana masuk atau kesalahan pelaporan keuangan. 

Oleh karena itu, banyak bisnis memilih bekerja sama dengan payment processor dan payment gateway yang terpercaya dan sudah mendukung berbagai metode pembayaran, termasuk paylater, dalam satu API Payment terpadu.

Baca Juga: Remittance Adalah: Pengertian, Cara Kerja, dan Contoh Layanannya

Manfaat Paylater bagi Bisnis 

Bagi banyak bisnis, paylater bukan sekadar opsi tambahan di halaman pembayaran.

Metode ini dapat menjadi alat strategis untuk meningkatkan penjualan, memperluas pasar, dan memperkuat hubungan dengan pelanggan. Berikut beberapa manfaat utamanya:

Meningkatkan Konversi dan Nilai Transaksi

Salah satu tantangan terbesar dalam proses penjualan online adalah keraguan pelanggan di tahap akhir checkout. 

Banyak calon pembeli yang sudah tertarik, bahkan menaruh barang di keranjang belanja, tetapi akhirnya membatalkan transaksi karena dana belum tersedia saat itu juga. 

Dengan opsi “beli sekarang, bayar nanti”, pelanggan tidak perlu lagi menunda pembelian hanya karena faktor waktu atau kondisi saldo. 

Mereka dapat langsung menyelesaikan transaksi, sementara bisnis tetap menerima pembayaran penuh dari penyedia layanan paylater

Mekanisme ini menghilangkan pain point di titik paling krusial dalam perjalanan konsumen saat berbelanja yaitu keputusan membeli.

Dampaknya juga terbukti besar. Berbagai studi menunjukkan bahwa kehadiran opsi paylater dapat meningkatkan konversi checkout hingga 20–30%, terutama di sektor e-commerce dan layanan digital. 

Selain itu, pelanggan yang menggunakan paylater cenderung membeli produk dengan nilai lebih tinggi (AOV – Average Order Value) dibandingkan metode pembayaran biasa, karena adanya fleksibilitas cicilan dan persepsi biaya yang terasa lebih ringan.

Tentunya hal ini memberikan manfaat dua arah: bagi bisnis, penjualan meningkat tanpa perlu diskon besar-besaran, sementara pelanggan mendapatkan ruang pembayaran yang lebih fleksibel. 

Ini menciptakan situasi win-win solution: pelanggan puas, bisnis tumbuh lebih cepat, dan hubungan jangka panjang pun dapat terbentuk.

Memperluas Pasar dan Menjangkau Konsumen Baru

Tidak semua pelanggan memiliki akses ke kartu kredit atau fasilitas cicilan perbankan. Bagi sebagian besar masyarakat, proses pengajuan kartu kredit terasa rumit, memakan waktu, dan penuh persyaratan yang kompleks. 

Paylater hadir untuk menjembatani celah ini dengan menawarkan kemudahan akses pembiayaan tanpa memerlukan proses yang panjang dan berbelit.

Dari sisi bisnis, kehadiran paylater membuka peluang untuk memperluas jangkauan pasar ke segmen yang sebelumnya sulit dijangkau. 

Misalnya, generasi muda yang aktif secara digital namun belum memiliki riwayat kredit, atau pengguna di kota-kota tier dua dan tiga yang baru mulai beradaptasi dengan sistem pembayaran digital.

Dengan menyediakan opsi paylater, bisnis secara tidak langsung membangun inklusivitas. Pelanggan yang sebelumnya hanya dapat melihat-lihat produk kini dapat benar-benar melakukan pembelian. 

Hal ini juga berarti segment customer bertambah, dan potensi penjualan meningkat tanpa harus menambah biaya akuisisi secara signifikan.

Lebih jauh, integrasi paylater juga membantu bisnis menyesuaikan diri dengan perilaku konsumen modern yang mengutamakan kemudahan, kecepatan, dan fleksibilitas

Dalam lanskap persaingan yang semakin ketat, faktor kenyamanan seperti ini sering kali menjadi pembeda utama antara pelanggan yang kembali bertransaksi dan yang berpindah ke kompetitor.

Baca Juga: Virtual Account Adalah: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, & Contoh

Meningkatkan Loyalitas dan Retensi Pelanggan

Dalam bisnis modern, memenangkan pelanggan saja tidak cukup. Tantangan sebenarnya adalah membuat mereka kembali bertransaksi. 

Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan pelanggan untuk bertransaksi ulang adalah pengalaman pembayaran. 

Semakin mudah dan fleksibel prosesnya, semakin besar peluang pelanggan merasa puas dan loyal terhadap merek.

Paylater berperan besar dalam menciptakan pengalaman positif tersebut. Dengan memberikan opsi pembayaran yang fleksibel dan tidak membebani, bisnis menunjukkan empati terhadap kondisi finansial pelanggan. 

Pelanggan merasa diberikan ruang dan kepercayaan untuk mengatur keuangan sendiri, tanpa kehilangan kesempatan menikmati produk atau layanan yang diinginkan.

Efeknya dapat sangat kuat dalam jangka panjang. Pelanggan dengan pengalaman paylater yang baik terbukti cenderung loyal. Riset menunjukkan bahwa hingga 45% pengguna buy now, pay later (BNPL) melakukan pembelian berulang di penjual yang sama. Bahkan, studi spesifik terhadap pengguna Kredivo di Indonesia membuktikan bahwa kepuasan layanan berpengaruh positif terhadap loyalitas. 

Loyalitas ini sering kali berlanjut menjadi rekomendasi word-of-mouth, yang sangat krusial mengingat 80% konsumen online di Indonesia mengandalkan ulasan teman atau keluarga sebelum membeli.

Ini artinya, paylater bukan hanya meningkatkan penjualan sesaat, tetapi juga membangun hubungan emosional dan kepercayaan antara pelanggan dan brand.

Selain itu, data transaksi paylater dapat dimanfaatkan untuk memperkuat strategi retensi.

Bisnis dapat menganalisis perilaku pembayaran pelanggan, memahami preferensi produk, hingga merancang promosi personal seperti “penawaran cicilan tanpa bunga” bagi pelanggan loyal. 

Pendekatan dengan cara ini membantu bisnis menciptakan pengalaman bertransaksi yang lebih relevan dan bernilai bagi pelanggan.

Mempercepat Perputaran Arus Kas

Salah satu kekhawatiran utama dalam menjalankan bisnis adalah keterlambatan pembayaran dari pelanggan, terutama jika transaksi dilakukan dengan sistem cicilan. 

Namun, model paylater ini menghadirkan mekanisme yang unik, meskipun pelanggan membayar belakangan, dana untuk transaksi tersebut tetap diterima bisnis secara utuh dan langsung dari penyedia layanan paylater.

Artinya, bisnis tidak perlu menunggu pelanggan menyelesaikan cicilannya untuk mendapatkan pemasukan. Arus kas tetap lancar, sementara tanggung jawab penagihan beralih ke pihak penyedia paylater

Mekanisme ini memberikan keuntungan ganda di mana bisnis memperoleh pembayaran tepat waktu, sementara pelanggan tetap mendapatkan fleksibilitas membayar sesuai kemampuan mereka.

Bagi bisnis yang beroperasi dengan volume transaksi tinggi, terutama e-commerce, retail, atau layanan digital, hal ini dapat berdampak signifikan terhadap likuiditas dan stabilitas keuangan perusahaan

Dengan arus kas yang lebih terprediksi, perusahaan dapat mengalokasikan dana ke area lain yang lebih produktif, seperti pemasaran, stok barang, atau ekspansi produk.

Selain itu, proses pencairan dana (settlement) dari layanan penyedia paylater biasanya berlangsung cepat dan transparan. 

Melalui integrasi dengan payment processor yang andal, bisnis dapat memantau status transaksi, laporan pencairan dana, hingga rekonsiliasi keuangan secara real time di satu dashboard. 

Hasilnya, pengelolaan keuangan menjadi lebih efisien, minim risiko kesalahan, dan tidak lagi bergantung pada sistem manual yang memakan waktu.

Baca Juga: Apa Itu Rekber? Cara Kerja, Manfaat & Contohnya

Tantangan dan Hal-Hal yang Perlu Diwaspadai

Meskipun menawarkan banyak manfaat, penerapan paylater juga membawa tantangan tersendiri bagi bisnis. 

Memahami potensi risikonya sejak awal penting agar bisnis dapat mengoptimalkan peluang tanpa mengorbankan stabilitas keuangan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Kepatuhan Regulasi dan Perlindungan Data

Layanan paylater termasuk dalam kategori pembiayaan digital yang diawasi ketat oleh OJK dan Bank Indonesia. 

Artinya, setiap pihak yang terlibat termasuk merchant perlu memastikan kepatuhan terhadap aturan terkait perlindungan konsumen dan keamanan data pribadi.

Kegagalan menjaga kepatuhan dapat berdampak pada sanksi hukum maupun reputasi bisnis.

Maka dari itu, pastikan mitra paylater maupun payment processor ataupun payment gateway yang digunakan sudah memiliki lisensi resmi, serta menerapkan enkripsi dan kebijakan privasi sesuai standar industri keuangan digital.

Kompleksitas Integrasi dan Operasional

Menambahkan opsi paylater ke sistem pembayaran yang sudah ada tidak semudah menambahkan tombol baru di halaman checkout

Dibutuhkan proses integrasi yang aman, sinkronisasi laporan keuangan, serta penyesuaian sistem akuntansi internal.

Jika tidak dirancang dengan baik, proses operasional dapat menjadi rumit dan tim keuangan akan kesulitan melakukan rekonsiliasi antara transaksi tunai, kartu, dan paylater.

Solusinya adalah bekerja sama dengan payment processor atau payment gateway yang sudah mendukung integrasi multi-metode pembayaran secara otomatis sehingga semua data transaksi tetap terpusat dan mudah dikelola.

Sebagai pebisnis, kemudahan integrasi menjadi kunci efisiensi. Di sinilah Payment Gateway Pivot hadir sebagai solusi. 

Hanya dengan satu kali integrasi API berstandar SNAP, Pivot memungkinkan bisnis menerima pembayaran dari lebih dari 25 metode pembayaran lokal dan internasional mulai dari transfer bank, kartu kredit/debit lokal maupun internasional, e-wallet, QRIS, cicilan bank, hingga PayLater.

Pivot juga telah berlisensi resmi dari Bank Indonesia sebagai Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) Level 1 serta memiliki sertifikasi internasional seperti PCI DSS Level 1 dan ISO 27001. Selain itu ada kelebihan lainnya yang dapat Anda dapatkan, diantaranya:

  • Pencairan dana real-time untuk metode pembayaran tertentu.
  • Tarif transaksi yang kompetitif, bahkan termasuk salah satu yang termurah di pasar.
  • Status pembayaran real-time, pembaruan saldo otomatis, dan rekonsiliasi terintegrasi dalam satu dashboard.
  • Transaksi aman berkat teknologi deteksi fraud terbaru, enkripsi kartu, hingga sistem pengawasan dan pengendalian risiko 24 jam setiap hari.  
  • Halaman checkout/pembayaran dapat dikustomisasi seluruhnya melalui integrasi API atau menggunakan halaman siap pakai. 
  • Seamless checkout experience yang meningkatkan konversi pelanggan.
  • Dukungan customer service yang sigap dan solutif.
  • Mendukung payout global ke lebih dari 30 negara, praktis untuk pembayaran ke supplier maupun partner bisnis internasional. 

Kabar baik, Pivot memiliki program spesial akhir tahun yaitu Pivot ScaleUp Program. 

Bagi bisnis yang mendaftar dan bergabung dengan Pivot di antara 1 September hingga 31 Desember 2025 akan mendapatkan subsidi biaya transaksi payment dan payout sebesar Rp 1.000.000.000 selama 1 tahun (penawaran terbatas, T&C berlaku).

Kesempatan ini terbuka bagi semua bisnis di Indonesia, namun berlaku seleksi sesuai kriteria yang berlaku. Yuk klik tombol di bawah ini untuk mendaftar sekarang juga!